BERITAKAMPUS — Tujuan dari Internship Expo 2025 dari Institut Pariwisata Trisakti adalah untuk menghubungkan mahasiswa dengan industri. Kegiatan tersebut diadakan di kampus Trisakti selama tiga hari (21-23 April 2025).
Surya Fajar Boediman, Dekan Vokasi Pariwisata Institut Pariwisata Trisakti, menyatakan bahwa Internship Expo merupakan bagian dari upaya nyata untuk meningkatkan hubungan antara kurikulum sekolah dan kebutuhan dunia kerja.
Menurutnya, “Kegiatan ini menjadi wadah penting untuk mempersiapkan mahasiswa untuk program magang dan memperluas jejaring dengan industri yang relevan.”
Internship Expo tahun ini dihadiri oleh 59 mitra industri dari berbagai bidang seperti perhotelan, biro perjalanan wisata, dan ritel modern. Selain itu, penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Institut Pariwisata Trisakti dan beberapa mitra strategis menjadi bagian dari acara tersebut.
Dia juga menambahkan, “Kehadiran mitra industri ini menunjukkan komitmen bersama untuk membangun sinergi antara dunia pendidikan tinggi dengan kebutuhan nyata di dunia kerja.”
MoU ditandatangani dalam waktu dua hari. Dilakukan kerja sama dengan Indonesia Tour Leader Association dan PT. Kerry Ingredients Indonesia (Sirup Davinci) pada Senin, 21 April 2025.
Namun, pada Selasa, 22 April 2025, Archipelago International, PT. Mahakarya Boga Indonesia (T3 Premium Tea), PT. KAI Wisata, HOM Kulinari Jaya, JNE, dan AEON Mall menandatangani MoU.
“Kami percaya kolaborasi ini akan memberikan nilai besar tidak hanya bagi siswa sebagai profesional potensial di bidang pariwisata, perhotelan dan industri kreatif, tetapi juga untuk industri yang siap belajar dan mengembangkan bakat muda.
Sugianto Tjandrawan, direktur PT. Mahakarya Boga Indonesia, memuji kerja sama ini. “Kerja sama ini sangat bagus karena membuka peluang interaksi dan kolaborasi yang luas antara vendor, industri, dan pihak kampus,” katanya.
Sugianto menyatakan bahwa kolaborasi dengan Trisakti juga mencakup pengembangan pendidikan teh untuk mahasiswa. Ini termasuk mempelajari sejarah teh, cara penyajiannya, dan mengeksplorasi rasanya melalui kegiatan klub bartender.
“Kami juga akan menyelenggarakan kelas khusus tentang dunia teh, agar mahasiswa dapat memahami kualitas teh dari berbagai daerah dan bagaimana teh dapat menjadi profesi yang menjanjikan di masa depan,” tambahnya.
Ia juga menunjukkan tren Gen Z yang kini mulai menunjukkan minat pada teh, bahkan menjadi pelanggan aktif di toko teh premium.
“Barista semakin populer, dan saya yakin akan tiba waktunya dunia teh juga akan bersinar. Banyak kedai teh di Jakarta Selatan sudah menerapkan konsep mixology, dan ini menunjukkan potensi besar yang bisa digarap.